Yuk Terapkan PHBS untuk Cegah Diare
Yuk Terapkan PHBS untuk Cegah Diare
Cegah Diare dengan Terapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa.Diare erat kaitannya dengankebersihan individu (personal hygiene yang dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Ada berbagai penyebab diare, yang meliputi:
- Infeksi. Infeksi usus akibat virus (misalnya rotavirus), bakteri (misalnya E. coli), atau parasit (misalnya Giardia) adalah penyebab umum diare.
- Intoleransi Makanan. Beberapa orang mungkin mengalami diare sebagai reaksi terhadap makanan tertentu, seperti pada intoleransi laktosa.
- Obat-obatan. Beberapa obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan diare sebagai efek samping.
- Kondisi Pencernaan Kronis. Penyakit seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan sindrom iritasi usus (IBS) sering menyebabkan diare.
- Stres dan Kecemasan. Kondisi psikologis seperti stres dan kecemasan dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan diare.
Berikut Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang perlu diterapkan yaitu :
1. Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir minimal 40detik
Ada 5 langkah CTPS yang perlu diterapkan yaitu :
- CTPS sebelum makan
- CTPS sebelum menghidangkan makanan
- CTPS sebelum menyusui dan memberi makan bayi
- CTPS setelah dari WC
- CTPS setelah memegang hewan peliharaan
2. Pastikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi sudah masak.
Makanan yang baik dan aman untuk dikonsumsi adalah yang dimasak dengan matang dan tidak setengah matang. Hindari makanan yang tidak dimasak dengan baik, terutama daging dan seafood. Hal ini untuk mematikan bakteri yang ada di makanan tersebut. Minuman yang akan dikonsumsi juga sebaiknya air minum matang.
3. Keamanan Makanan.
Pastikan bahwa makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis. Dari saat bahan makanan yang akan dimasak segar dan bagus, bahan makanan dimasak dengan baik dan matang dengan peralatan masak yang higienis dan cara masak yang baik tidak terkontaminasi dari benda luar seperti rambut, batu dll.
4. Hindari Faktor Pemicu:
Beberapa orang mungkin mengalami diare sebagai reaksi terhadap makanan tertentu. Jika Anda tahu bahwa Anda memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti makanan pedas,minuman tinggi kafein, ataupun susu, hindari konsumsi makanan tersebut.
Saat seseorang mengonsumsi makanan yang pedas, di dalamnya terdapat kandungan capsaicin yang dapat menyebabkan iritasi pada tubuh. Saat zat ini bersentuhan dengan kulit, kamu mungkin mengalami perasaan terbakar. Kamu bisa membayangkan jika zat capsaicin ini masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung atau usus. Maka dari itu, seseorang yang terlalu banyak konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan diare.
Orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat sepenuhnya mencerna gula (laktosa) dalam susu. Akibatnya, mereka akan mengalami diare, perut bergas, dan kembung setelah makan atau minum produk susu. Kondisi ini juga disebut sebagai malabsorpsi laktosa. Meskipun tidak berbahaya, tapi gejalanya bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat terlalu sedikit enzim yang diproduksi di usus kecil. Seseorang dapat memiliki tingkat laktase yang rendah dan masih dapat mencerna produk susu. Namun, jika kadarnya terlalu rendah, kamu menjadi tidak toleran terhadap laktosa.
5. Jaga Kebersihan Lingkungan
Bersihkan lingkungan ruma secara teratur. Kelola limbah dan sampah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Perhatikan juga saluran limbahmu, bersihkan secara teratur dan sebaiknya saluran air limbah/selokan juga tertautup. Mengelola sampah dengan benar adalah salah satu cara penting untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat. Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengelola sampah.
- Reduce (Mengurangi): Mengurangi produksi limbah dengan mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai atau mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam. Ini bisa mencakup praktik seperti membeli produk dengan kemasan minimal, menggunakan energi lebih efisien, atau menghindari pemborosan sumber daya.
- Reuse (Menggunakan Ulang): Menggunakan kembali barang-barang atau bahan-bahan yang masih dapat digunakan setelah pemakaian awalnya. Contoh termasuk mengisi ulang botol air minum, mendaur ulang kemasan, atau mendonasikan barang-barang bekas yang masih berfungsi daripada membeli yang baru.
- Recycle (Mendaur Ulang): Proses mengubah bahan-bahan bekas menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Ini melibatkan pengumpulan, pemrosesan, dan pemurnian limbah untuk menghasilkan produk baru. Mendaur ulang membantu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang langka dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Sofi Astrianti, S.K.M
Diadaptasi dari sumber : https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/penyakit-pencernaan/diare#:~:text=Mencuci%20tangan%20secara%20teratur%20dengan,disimpan%20dengan%20cara%20yang%20higienis.